Membangun Merk atau Brand bukan lah hal yang mudah. Yang dimaksud “membangun” disini adalah menciptakan sebuah merk, kemudian menjadikan merk tersebut dikenal, dinilai dan mendapatkan loyalitas oleh publik. Pada dasarnya investor yang membeli perusahaan memiliki kecenderungan untuk mempertahankan merek mula-mula. Membuat merek baru jauh lebih beresiko dan mahal dibandingan perusahaan meneruskan atau membangun merek yang ada. Merek memiliki peranan penting dan tidak sekedar sebuah nama. Upaya membangun identitas merek memerlukan sejumlah keputusan tambahan terkait dengan nama, logo, warna, tagline (slogan), dan simbol.
Sebuah merek hanyalah alat taktik pemasaran dan pada intinya merek adalah janji pemasar untuk menyampaikan sejumlah fitur, keuntungan dan pelayanan yang konsisten dengan pembeli. Merek memiliki peran mengidentifikasi sumber atau pembuat produk dan menungkinkan konsumen untuk menuntut tanggung jawab atas kinerjanya kepada pabrikan atau distributor tertentu. Merek menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh sebuah perusahaan dan menjadi ujung tombak untuk menaklukkan hati konsumen atau pelanggan. Merek memiliki peranan penting dalam meningkatkan penjualan suatu produk perusahaan. Nama, jenis, dan bentuk dari suatu produk umumnya dicerminkan dari mereknya. Karena itulah merek menjadi salah satu prioritas dalam meluncurkan atau mempertahankan konsistensi suatu produk.
Ruang Lingkup Penetapan Merek
Penetapan merek (branding) adalah memberikan kekuatan merek kepada
produk dan jasa. Penetapan merek adalah tentang menciptakan perbedaan
antarproduk. Kekuatan
merek terletak pada apa yang dilihat, dibaca, didengar, dipelajari, dipikirkan,
dan dirasakan pelanggan tentang merek sepanjang waktu. Merek merupakan jangka
panjang perusahaan yang apabila dikelola dengan maksimal akan memberikan
keuntungan besar bagi perusahaan yang mengelolanya. Sudah bukan rahasia umum
lagi bahwa merek-merek global yang sudah bertahan puluhan tahun beberapa
diantaranya berhasil menjadi merek-merek termahal, karena dikelola oleh
perencanaan manajemen merek yang sukses.
Mendefinisikan Ekuitas Merek
Ekuitas merek adalah seperangkat aset dan
kepercayaan merek yang terkait dengan merek tertentu, nama dan atau simbol,
yang mampu menambah atau mengurangi nilai pasar yang diberikan oleh sebuah
produk atau jasa, baik bagi pemasar atau perusahaan maupun pelanggan. Merek menyederhanakan penanganan atau penelusuran
produk, membantu mengatur catatan persediaan dan catatan akuntansi, serta
menawarkan perlindungan hukum kepada perusahan untuk fitur-fitur atau aspek
unik produk. Merek lah
yang menandakan tingkat kualitas tertentu sehingga pembeli yang puas dapat dengan
mudah memilih produk kembali.
Ekuitas merek timbul akibat perbedaan respons konsumen. Jika tidak ada perbedaan, maka pada intinya produk nama merek merupakan
suatu komoditas atau versi generik dari produk. Kedua, perbedaan respons adalah akibat pengetahuan
konsumen tentang merek. Pengetahuan merek (brand knowledge) terdiri dari
semua pikiran, perasaan, citra, pengalaman, keyakinan, dan lain-lain yang
berhubungan dengan merek. Ketiga, respons diferensial dari konsumen yang membentuk ekuitas merek tercermin
dalam persepsi, preferensi, dan perilaku yang berhubungan dengan semua aspek
pemasaran merek.
Ekuitas Merek sebagai Jembatan
Dari perspektif ekuitas merek, pemasar
harus memikirkan semua biaya pemasaran yang dikeluarkan untuk produk dan jasa
setiap tahun sebagai investasi dalam pengetahuan merek konsumen. Pengetahuan
merek yang tercipta oleh investasi pemasaran akan memberikan arah masa depan
yang tepat bagi merek. Konsumen akan memutuskan,
berdasarkan apa yang mereka pikirkan dan rasakan tentang merek, ke mana dan
bagaimana mereka pikir merek itu seharusnya dipersepsikan dan berkenaan atau
tidak akan segala bentuk tindakan atau program pemasaran. Janji merek adalah
visi pemasar tentang seperti apa mereka seharusnya dan apa yang harus dilakukan
merek untuk konsumen. Nilai dan prospek masa depan merek sebenarnya terletak
pada konsumen, pengetahuan mereka tentang merek, dan kemungkinan respons mereka
terhadap kegiatan pemasaran sebagai hasil dari pengetahuan ini.
Model Ekuitas Merek
Penilai aset merek (Brand Asset Valuator-BAV) memberikan ukuran
komparatif ekuitas merek dari banyak merek di kategori berbeda. Ada lima komponen atau pilar, menurut BAV, yaitu :
a. Diferensiasi,
mengukur tingkat sejauh di mana merek dianggap berbeda dari merek lain.
b. Energi,
mengukur arti momentum merek.
c. Relevansi,
mengukur cakupan daya tarik merek.
dd. Harga
diri, mengukur seberapa baik merek dihargai dan dihormati.
e. Pengetahuan,
mengukur kadar keakraban dan keintiman konsumen dengan merek.
Diferensiasi, energi dan relevansi digabungkan untuk menentukan kekuatan
merek yang menggerakkan, yang menunjukkan nilai masa depan merek. Harga diri
dan pengetahuan menciptakan reputasi merek. Gabungan kekuatan merek yang
menggerakkan dan reputasi merek membentuk power gird, yang
menggambarkan tahap-tahap dalam siklus pengembangan merek.
Membangun
Ekuitas Merek
Pemasar membangun ekuitas merek dengan menciptakan struktur pengetahuan
merek yang tepat untuk konsumen yang tepat. Proses ini bergantung pada semua
kontak yang berhubungan dengan merek-baik dilakukan oleh pemasar maupun bukan.
Dari perspektif manajemen pemasaran ada tiga kumpulan utama penggerak ekuitas
merek, yaitu:
1. Pilihan awal untuk elemen atau identitas merek yang membentuk merek.
2. Produk dan jasa serta semua kegiatan pemasaran dan program pemasaran
pendukung yang menyertainya.
3. Asosiasi lain yang diberikan secara tidak langsung ke merek dengan
menghubungkan merek tersebut dengan beberapa entitas lain
Memilih Elemen Merek
Elemen merek adalah alat pemberi nama dagang yang mengidentifikasikan dan
mendiferensiasikan merek. Pemasar harus memilih elemen merek untuk membangun
ekuitas merek sebanyak mungkin. Elemen-elemen ini adalah apa yang dipikirkan
atau dirasakan konsumen terhadap merek jika hanya elemen merek yang mereka
ketahui. Elemen merek yang memberikan kontribusi positif pada ekuitas merek.
Adapun enam kriteria untuk memilih elemen merek, yaitu:
1. Dapat diingat
2. Berarti
3. Dapat disukai
4. Dapat ditransfer
5. Dapat disesuaikan
6. Dapat dilindungi
Dapat diingat, berarti, dan dapat disukai adalah pembangunan merek. Dapat
ditransfer, dapat disesuiaikan, dan dapat dilindungi berhubungan dengan cara
mempengaruhi dan melindungi ekuitas elemen merek dalam menghadapi peluang dan
keterbatasan.
Merancang
Kegiatan Pemasaran Holistik
Pelanggan mengenal merek Coca Cola melalui banyak sentuhan dan titik
kontak; observasi dan penggunaan pribadi, berita dari mulut ke mulut, interaksi
dengan personel perusahaan, pengalaman online atau telepon, dan transaksi
pembayaran.
Kontak merek (brand contact) adalah semua pengalaman yang membawa informasi, baik
positif maupun negatif, yang dimiliki pelanggan atau prospek dengan merek,
kategori produk, atau pasar yang berhubungan dengan produk atau jasa pemasar. Pemasar holistik menekankan tiga tema baru yang penting dalam merancang
program pemasaran pembangunan merek; personalisasi, integrasi, dan
internalisasi. Memastikan
merek dan pemasarannya serelevan mungkin dengan sebanyak mungkin pelanggan merupakan sebuah tantangan, mengingat tidak ada dua pelanggan yang
identik.
Mengangkat
Asosiasi Sekunder
Asosiasi merek sekunder ini dapat menghubungkan merek dengan sumber-sumber,
seperti:
Ý
perusahaan itu sendiri melalui
strategi penetapan merek,
Ý
dengan negara atau geografis lain
melalui identifikasi asal produk,
Ý
dengan saluran distribusi melalui
strategi saluran;
begitu pula dengan merek lain melalui :
g bahan atau pemerekan bersama,
g karakter melalui lisensi,
g juru bicara melalui pensponsoran,
g acara olahraga atau budaya melalui kegiatan sponsor
g beberapa sumber pihak ketiga lain melalui penghargaan atau ulasan
Sumber sekunder pengetahuan merek
Æ
Merek lain, meliputi: Aliansi, bahan, perusahaan, dan perluasan.
Æ
Orang, meliputi: Karyawan dan sponsor.
Æ
Tempat, meliputi: Negara asal dan saluran.
Æ
Barang,
meliputi: Acara, gerakan, dan pensponsoran pihak ketiga.
Mengukur
Ekuitas Merek
Ada dua pendekatan dasar untuk mengukur ekuitas merek., yaitu :
[ a.
Pendekatan
tidak langsung menilai sumber ekuitas
merek yang potensial dengan mengidentifikasi dan melacak struktur pengetahuan
merek konsumen.
[
b. Pendekatan
langsung menilai dampak aktual
pengetahuan merek terhadap respos konsumen pada berbagai aspek pemasaran.
Agar ekuitas merek dapat melaksanakan fungsi strategis yang berguna dan
memandu keputusan pemasaran, pemasar harus benar-benar memahami
(1) sumber ekuitas merek dan bagaimana sumber itu mempengaruhi hasil yang
diharapkan,
(2) bagaimana bila sumber-sumber dan hasil ini berubah seiring berjalannya
waktu.
Audit merek penting bagi poin pertama dan penelusuran merek penting bagi
poin kedua.
Audit merek (brand audit) adalah prosedur yang berfokus pada
konsumen untuk menilai kesehatan merek, mengungkap sumber ekuitas mereknya, dan
menyarankan cara untuk meningkatkan dan mengangkat ekuitasnya.
Studi penelusuran merek (brand-tracking studies) mengumpulkan data
kuantitatif dari konsumen secara rutin sepanjang waktu untuk memberikan
informasi dasar yang konsisten tentang bagaimana kinerja merek dan program
pemasaran mereka pada aspek-aspek kunci.
Mengelola Ekuitas Merek
Merek merupakan aset tidak berwujud
yang dimiliki perusahaan yang sifatnya tetap, maka perlu dikelola agar nilainya
tidak menyusut. Pengelolaan merek yang efektif dipengaruhi oleh tindakan
pemasaran jangka pendek dan jangka panjang salah satunya dengan meningkatkan
produk, pelayanan dan pemasaran.untuk mengubah pengetahuan konsumen terhadap
merek karena respons pelanggan terhadap aktivitas pemasaran tergantung pada apa
yang mereka ketahui tentang merek.
Dengan mengakui bahwa salah satu
asset paling bernilai adalah merek, banyak perusahaan memutuskan untuk
mengungkit aset dengan memperkenalkan sejumlah produk baru dalam beberapa nama
merek mereka yang paling kuat. Kebanyakan produk baru sesungguhnya adalah
perluasan lini- umumnya 80% sampai 90%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar